Faiza Mardzoeki

2 Poems-Seandainya Tuhan Ada dan Sajak Kepada Nabi Muhamad

Seandainya Tuhan ada

Faiza Mardzoeki

Seandainya Tuhan ada,
Engkau akan mematikan pengeras suara membelah langit
Datang dari tempat-tempat yang mereka sucikan
Menjulurkan otot-otot leher hingga mengeras
Memanggilmu, meneriakkan Allohuakbar
Seolah Engkau tuli….

Seandainya Tuhan ada,
Engkau akan membanting pengeras suara yang datang dari rumah suci…
Dan menjambak mereka yang tak pernah mengerti apa arti Engkau Maha Mendengar….

Setiap hari,
lima kali, mereka selalu meragukan Engkau yang Maha mendengar
Corong dari rumah suci itu telah memakiMu…

Seandainya Tuhan ada….

(Tebet, selalu mendengar suara super keras dari rumah suci , Masjid, azan, mengaji, ceramah. suaranya super keras., 14 Mei 2008)

Sajak kepada Nabi Muhamad
: untuk penganut Ahmadiyah

Faiza Mardzoeki

Seandainya Nabi Muhamad mendengar dari kuburnya,
Atas nammu mereka berteriak: haram darahmu!
Seandainya Nabi Muhamad melihat dari surga,
Atas namamu mereka menyayat: sesat jalanmu!
Seandainya Nabi Muhamad merasakan dari langit ke tujuh,
Atas namamu mereka meradang: bakar rumah suci itu….!

Ya, Nabi,
Bangkitlah kau dari kuburmu..
Karena umatmu telah mengingkari ajaranmu sendiri…
Atas namamu….

Bukankah engkau menjadi suri tauladan mereka, umatmu…?
Ya, Nabi bukankah engkau manusia utama, penuh kasih sayang panutan umat Islam…?
Tapi, atas atas namanu, mereka membeci dan mencaci dan merusak…..
Ya, Nabi, bukankah engkau yang penuh welas asih dan rendah hati…
Tapi, atas namamu, dengan sombong, mereka berkata: Akulah yang benar…enyah kau saja dari bumi dan rumah-rumah suci itu.

Sendainya Nabi Muhammad mendengar,
Semoga angin bumi menghantarkan sajakku ini, kepadamu…

(Tebet, 14 Mei 2008. Untuk ahmadiyah, setelah mereka yang merasa benar sendiri, menghakimimu, membakar rumah sucimu dan meralangmu beribadah. Ahmadiyah mengakui bahwa Nabi Muhamad bukan nabi terakhir)