Faiza Mardzoeki

6 Film Reviews-old articles: Jane Austen, Vera Drake, Mooladee, ect

Pandaemonium Romantisme penyair pemberontak Faiza Mardzoeki Apakah jadinya jika seorang seniman film memvisualkan puisi-puisi imajinatif romantik abad 18, dari Samuel Taylor Coleridge? Bagi yang pernah belajar sastra Inggris atau yang menggemari pusi-pusi klasik, rasanya sulit melewatkan puisi-pusi karya Coleridge, seperti The rime of the Ancient Mariner atau Kubla Khan. Julien Temple, sutradara asal Ingris yang […]

Menjelang Pementasan ”Perempuan di Titik Nol”(3)

Sinar Harapan Menjelang Pementasan ”Perempuan di Titik Nol” Sebuah Perjuangan Perempuan di Dunia Patriarki JAKARTA— ”Kini saya sadari bahwa yang paling sedikit diperdayakan dari semua perempuan adalah seorang pelacur. Perkawinan adalah lembaga yang dibangun atas penderitaan yagn paling kejam untuk kaum wanita.” Kalimat di atas adalah kalimat yang keluar dari mulut seorang perempuan yang menjadi […]

News about Teater Perempuan di Titik Nol (2)

Koran Tempo Rabu, 24 April 2002 Roman Kelam Perempuan di Titik Nol JAKARTA — Sebuah sketsa kematian terpampang di atas panggung yang tampak hitam dan gelap. Seorang perempuan tampak tersudut di tengah beberapa lelaki berjubah hitam yang mengelilinginya. Perempuan berjubah putih itu menatap tali gantungan yang berada tepat di depannya. Pandangannya tegas. Setegas pernyataan yang […]

Th 2002 : ABOUT Women at Point Zero (1)

PEREMPUAN DI TITIK NOL Kisah Watunas yang Membunuh Germonya Send this article to your Friend Jakarta, Disctarra.Com MELIBATKAN tidak kurang dari 30 pemain dan 20 orang pendukung, dalam rangka hari Kartini, Solidaritas Perempuan, menggelar pentas teater berjudul Perempuan di Titik Nol, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), pada Sabtu-Minggu, 20-21 April 2002. Pementasan […]

Tales from Australia 3 (old articles in Bahasa Indonesia)

Kepada Fe, BBM, BOM dan BBQ Faiza Mardzoeki Aku menerima kabar yang lebih bernada protes, begini bunyinya: jam 01.00 di yogyakarta puluhan orang masih ngantri bbm, sembari sesekali perang mulut karena diserobot gilirannya dan juga karena sudah hampir 6 jam mereka antri. Jam 12.00, saat matahari terik di lombok sana bapak2x tua hampir baku hantam […]